Jumat, 12 April 2013

Proses Pembuatan Gas LPG



PROSES PEMBUATAN BAHANBAKAR GAS LPG






Disusun dan dipresentasikan
Oleh
               Nama     : 1. Edo Melza
                           2. Muslim
                           3. Randy widiyaksa
                           4. Septera 

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2012



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 RumusanMasalah
1.3Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bahan Bakar Gas LPG
2.2  Cara Pembuatan LPG

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA  





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Energi dari Matahari diubah menjadi energi kimia dengan fotosintesa. Namun, sebagaimana kita ketahui, bila kita membakar tanaman atau kayu kering, menghasilkan energi dalam bentuk panas dan cahaya, kita melepaskan energi matahari yang sesungguhnya tersimpan dalam tanaman atau kayu melalui fotosintesa. Kita tahu bahwa hampir kebanyakan di dunia pada saat ini kayu bukan merupakan sumber utama bahan bakar. Kita umumnya menggunakan gas alam atau minyak bakar di rumah kita, dan kita menggunakan terutama minyak bakar dan batubara untuk memanaskan air menghasilkan steam untuk menggerakan turbin untuk sistim pembangkitan tenaga yang sangat besar. Bahan bakar tersebut – batubara, minyak bakar, dan gas alam –sering disebut sebagai bahan bakar fosil.
            Berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas) yang tersedia tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan, penyimpanan, handling, polusi dan peletakan boiler, tungku dan peralatan pembakaran lainnya.
            Pengetahuan mengenai sifat bahan bakar membantu dalam memilih bahan bakar yang benaruntuk keperluan yang benar dan untuk penggunaan bahan bakar yang efisien. Ujilaboratorium biasanya digunakan untuk mengkaji sifat dan kualitas bahan bakar. LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
            Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.

1.2    Rumusan Masalah
        1.  Apakah pengertian bahan Bakar Gas LPG ?
        2.  Bagai manakah Proses pembuatan bahan Bakar Gas LPG ?

1.3  Tujuan
Melalui makalah yang kami buat ini kami berharap agar dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan lain dari penulisan makalah ini adalah :
        1.  Untuk mengetahui Pengertian bahan Bakar gas LPG.
        2.  Untuk Mengetahui Proses pembuatan bahan Bakar Gas LPG.
                         
1.4  Manfaat
Melalui makalah yang kami buat ini, pembaca akan mendapatkan manfaat-manfaat sebagai berikut :. 
        1. Mengetahui pengertian Bahan Bakar Gas LPG.
        2. Mengetahui Proses pembuatan bahan Bakar Gas LPG.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian LPG
            LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana(C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
            Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperature.
            Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan 
tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan 
Pertamina adalah elpiji campuran.
      
      2.2   Cara Pembuatan LPG
      Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
      Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
      Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi spesifikasi atau persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI untuk masing-masing produk tersebut.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjujR-rrNJOXZYv5UIFEZcbHN4PXp7-2KhevkRoMogucEtcVd_3CC23XisflWFre_oTOIzTFOEzqzR4AhdTkc-0Vdv8acSrYa8WpoyV-1dDEdtOGizsSF-x43I9irzUMueZH6scucctazQ/s320/c-reservoir1.jpg


            Minyak bumi atau minyak mentah diambil dari dalam bumi kemudian dikirim ke tempat produksi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB39a1qvB02FI8Si5jlpQrxGnqRpFDeM726wCI8039PoUpPkOLj8zpJztjuE7klOvT5TYOfXeO9kJA-F8bXmHlgTQsy57jnSdvjxAlbQm8XZocpu_8FdSLFIRUHtnImLYrWFdQq01yChM/s320/kolom-fraksinasi.jpg
            Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Dimana gas merupakan hidrokarbon ringan berada di atas atau Pemisahan gas dari minyak (Associated gas)  dan masuk kedalam kedalam tangki pengolahan gas.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-4M9E2dvCdCviiroq4Hntm3GEGFmoUo4wVYEwRaMuT3GvThjod98acoQh3w_up45bz5iPjb6RSlVNP1Qp7mjn2bbOUSyV7jhfMm7xJzHZ5YWp197xSV_ij3I3eQQAURwx79qL6SGSfkc/s320/m-lpg.jpg

Pada prinsipnya pengolahan LPG dilakukan dengan tahapan :
·         Pemisahan Impurites seperti COdan H2S (gas beracun, berbau dan korosif)
·         Pengeringan gas dari air (yang terkandung di dalamnya)
·         dan refrigerasi (pendinginan) untuk mendapatkan gas cair yang disebut LPG.




BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
            LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana(C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).

3.2Saran
a. Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, pengetahuan yang dimiliki oleh penulis maupun para mahasiswa dapat bertambah luas tentang Proses Pembuatan Bahan Bakar Gas LPG. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mempelajari dan memahami matakuliah KIMIA.
b. Sebaiknya para mahasiswa yang mengambil mata kuliah KIMIA lebih memperdalam pengetahuannya, karena dasar yang kokoh sangat penting untuk hasil yang maksimal di mata kuliah ini kedepannya nanti.


 

DAFTAR PUSTAKA

Department of Coal, Government of India. Coal Combustion – Improved techniques for efficiency. 1985

Department of Coal, Government of India. Fluidised Bed Coal Fired Boilers. 1985

Petroleum Conservation Research Association. www.pcra.org

Shaha, A.K. Combustion Engineering and Fuel Technology. Oxford & IBH Publishing Company

Thermax India Ltd. Technical Memento






3 komentar: