DI SUSUN : ADIT TRIAWAN
RINALDI ALGHI FARI
SEPTERA
1. Pengertian Plastik
Plastik
adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu samalain. Rantai ini
membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik dapat
dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Plastik didesain dengan variasi yang
sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,
"reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya,
komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan
hampir di seluruh bidang industri.
Plastik dapat
digolongkan berdasarkan:
Termoplastik
Merupakan
material yang melunak jika di panaskan (dan akhirnya akan mencair) dan mengeras
jika didinginkan, dan reaksinya dapat balik. Materialnya merupakan jenis
plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Terdapat
dua jenis termoplastik, Jenis termoplstik yang pertama adalah termoplastik yang
berstruktur gelas (amorf). Jenis termolastik ini sangat berguna pada lingkungan
dibawah suhu transisi gelasnya. Jenis yang kedua adalah termoplastik
berstruktur semi-kristalin. Terminology semi-kristalin digunakan karena
rantai-rantai polimer termoplastik dapat tersusun teratur dalam tingkatan
tertentu, dimana dapat menyerupai tingkat struktur Kristal pada logam. Polimer
jenis ini lebih tahan terhadap senyawa-senyawa kimia. Contoh termoplastik
adalah PE, PVC, Polstiren (PS), dan Nilon.
Termoset
Merupakan
jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan
menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Termoset lebih keras dan lebih kuat
daripada termoplastik dan memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik. Aplikasi
termoset biasanya pada komponen-komponen yang digunakan pada suhu tinggi.
Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida.
2. Sifat dan Jenis Plastik
Masing-masing plastik
memiliki sifat-sifat yang berbeda, berikut beberapa karakteristik sifat
plastik.
- PET atau PolyEthylene Terephthalate
Adalah
Jenis Plastik yang hanya bisa sekali pakai, seperti biasa Botol air Mineral dan
hampir semua Botol minuman lainnya. PET bersifat jernih, kuat, tahan bahan
kimia dan panas, serta mempunyai sifat elektrikal baik yang Jika. Pemakaiannya dilakukan
secara berulang, terutama menampung air panas, lapisan polimer botol meleleh
mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat menyebabkan Kanker. Pengunaan PET
sangat luas antara lain : Botol-botol untuk air mineral, soft drink, kemasan
sirup, saus, selai, minyak makan.
- HDPE atau High Density PolyEthylene
Merupakan
Jenis Plastik yang aman jika dibandingkan dengan Jenis Plastik PET karena
memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi. Sering dipakai untuk Botol susu yang
berwarna putih susu, Tupperware, Botol Galon air minum, dan lain-lain. Meski
demikian, jenis plastik disarankan untuk tidak dipakai berulang.
- PVC atau PolyVinyl Chloride
Merupakan
Jenis Plastik yang sulit didaur ulang, seperti botol-botol Plastik dan Plastik
Pembungkus. Jangan gunakan Plastik jenis ini untuk membungkus makanan karena
jenis plastik ini memiliki kandungan PVC atau DEHA yang berbahaya untuk Ginjal
dan Hati.
- LDPE atau Low Density PolyEthylene
Merupakan
Jenis Plastik yang bisa didaur Ulang, baik dipakai untuk tempat minuman maupun
makanan.
- PP atau PolyPropylene
Memiliki
sifat tahan terhadapbahan kimia (chemical Resistance) yang baik tetapi ketahan terhadap
pukul (Impact Strenght) rendah. Juga baik digunakan untuk tempat minuman maupun
makanan. Jenis Plastik semacam ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap
yang rendah dan biasanya digunakan untuk botol minum bayi.
- PS atau PolyStyrene
Merupakan
Jenis Plastik yang digunakan untuk tempat minum atau makanan sekali pakai.
Mengandung bahan bahan Styrine yang berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu
hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi dan sistem
saraf.
3 Berdasarkan sumbernya
• Polimer
alami : Kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
• Polimer
sintetis:
+ Tidak
terdapat secara alami : Nylon, poliester, polipropilen, polistiren
+ Terdapat
di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
+ Polimer
alami yang dimodifikasi : seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa
tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan
sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).
Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
• 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
• 5 ~ 11 Cair (bensin)
• 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
• 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas
tinggi (oli, gemuk)
• 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
• 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren,
polietilen, dll)
4. Proses Pembuatan
A.
Proses
Injection Molding
Termoplastik
dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke
dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh
pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran
sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi
(yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari
cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetkan selanjutnya
diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan
produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik
sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik
leleh bisa langsung diinjeksikan.
B. Proses Ekstrusi
Ekstrusi adalah proses untuk
membuat benda dengan penampang tetap. Keuntungan dari proses ekstrusi adalah
bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh
karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan
tarik tidak ada sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik
adalah contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang
dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api. Khusus
untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di
dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran
screw.
Variasi dari ekstrusi
plastik
1. blown film
2. flat film and sheet
3. ekstrusi pipa
4. ekstrusi profil
5. pemintalan benang
6. pelapisan kabel
C. Proses Thermoforming
Thermoforming adalah
proses pembentukan lembaran plastik termoset dengan cara pemanasan kemudian
diikuti pembentukan dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga mold.
Plastik termoset tidak bisa diproses secara thermoforming karena pemanasan
tidak bisa melunakkan termoset akibat rantai tulang belakang molekulnya saling
bersilangan. Contoh produk yang diproses secara thermoforming adalah nampan
biskuit dan es krim.
D. Proses Blow Molding
Blow molding adalah proses
manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga (botol) dimana parison
yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan
gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa
dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.
5. Macam Hasil Produk dan Penggunaan Dalam Dunia Teknik
Body
sepeda motor Kabel Sepion sepeda motor
Perlengkapan
rumah tangga