Minggu, 30 Juni 2013

Proses Pengolahan Plastik





PENGETAHUAN  BAHAN  TEKNIK

POLIMER PLASTIK



 





                                                             

           DI SUSUN :  ADIT TRIAWAN
                      RINALDI ALGHI FARI
SEPTERA





1.    Pengertian Plastik
Plastik adalah polimer rantai-panjang dari atom yang mengikat satu samalain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.
Plastik dapat digolongkan berdasarkan:
Termoplastik
Merupakan material yang melunak jika di panaskan (dan akhirnya akan mencair) dan mengeras jika didinginkan, dan reaksinya dapat balik. Materialnya merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Terdapat dua jenis termoplastik, Jenis termoplstik yang pertama adalah termoplastik yang berstruktur gelas (amorf). Jenis termolastik ini sangat berguna pada lingkungan dibawah suhu transisi gelasnya. Jenis yang kedua adalah termoplastik berstruktur semi-kristalin. Terminology semi-kristalin digunakan karena rantai-rantai polimer termoplastik dapat tersusun teratur dalam tingkatan tertentu, dimana dapat menyerupai tingkat struktur Kristal pada logam. Polimer jenis ini lebih tahan terhadap senyawa-senyawa kimia. Contoh termoplastik adalah PE, PVC, Polstiren (PS), dan Nilon.  
Termoset
Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Termoset lebih keras dan lebih kuat daripada termoplastik dan memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik. Aplikasi termoset biasanya pada komponen-komponen yang digunakan pada suhu tinggi. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida.





2.    Sifat dan Jenis Plastik
Masing-masing plastik memiliki sifat-sifat yang berbeda, berikut beberapa karakteristik sifat plastik.
  1. PET atau PolyEthylene Terephthalate
Adalah Jenis Plastik yang hanya bisa sekali pakai, seperti biasa Botol air Mineral dan hampir semua Botol minuman lainnya. PET bersifat jernih, kuat, tahan bahan kimia dan panas, serta mempunyai sifat elektrikal baik yang Jika. Pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama menampung air panas, lapisan polimer botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat menyebabkan Kanker. Pengunaan PET sangat luas antara lain : Botol-botol untuk air mineral, soft drink, kemasan sirup, saus, selai, minyak makan.
  1. HDPE atau High Density PolyEthylene
Merupakan Jenis Plastik yang aman jika dibandingkan dengan Jenis Plastik PET karena memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi. Sering dipakai untuk Botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, Botol Galon air minum, dan lain-lain. Meski demikian, jenis plastik disarankan untuk tidak dipakai berulang.
  1. PVC atau PolyVinyl Chloride
Merupakan Jenis Plastik yang sulit didaur ulang, seperti botol-botol Plastik dan Plastik Pembungkus. Jangan gunakan Plastik jenis ini untuk membungkus makanan karena jenis plastik ini memiliki kandungan PVC atau DEHA yang berbahaya untuk Ginjal dan Hati.
  1. LDPE atau Low Density PolyEthylene
Merupakan Jenis Plastik yang bisa didaur Ulang, baik dipakai untuk tempat minuman maupun makanan.
  1. PP atau PolyPropylene
Memiliki sifat tahan terhadapbahan kimia (chemical Resistance) yang baik tetapi ketahan terhadap pukul (Impact Strenght) rendah. Juga baik digunakan untuk tempat minuman maupun makanan. Jenis Plastik semacam ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah dan biasanya digunakan untuk botol minum bayi.

  1. PS atau PolyStyrene
Merupakan Jenis Plastik yang digunakan untuk tempat minum atau makanan sekali pakai. Mengandung bahan bahan Styrine yang berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi dan sistem saraf.



3  Berdasarkan sumbernya
         Polimer alami : Kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
         Polimer sintetis:
+ Tidak terdapat secara alami : Nylon, poliester, polipropilen, polistiren
+ Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
+ Polimer alami yang dimodifikasi : seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).  Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
         1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
         5 ~ 11 Cair (bensin)
         9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
         16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
         25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
         1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)


4.  Proses Pembuatan
A.  Proses Injection Molding
Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetkan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.


 
















B. Proses Ekstrusi
       Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap. Keuntungan dari proses ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik tidak ada sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja yang dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api. Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw.
Variasi dari ekstrusi plastik
1.  blown film
2.  flat film and sheet
3.  ekstrusi pipa
4.  ekstrusi profil
5.  pemintalan benang
6.  pelapisan kabel

C.  Proses Thermoforming
       Thermoforming adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset dengan cara pemanasan kemudian diikuti pembentukan dengan cara pengisapan atau penekanan ke rongga mold. Plastik termoset tidak bisa diproses secara thermoforming karena pemanasan tidak bisa melunakkan termoset akibat rantai tulang belakang molekulnya saling bersilangan. Contoh produk yang diproses secara thermoforming adalah nampan biskuit dan es krim.
D.  Proses Blow Molding
        Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.



5.    Macam Hasil Produk dan Penggunaan Dalam Dunia Teknik
 









Body sepeda motor                                                             Kabel                   Sepion sepeda motor

                      









Perlengkapan rumah tangga



Jumat, 12 April 2013

Proses Pembuatan Gas LPG



PROSES PEMBUATAN BAHANBAKAR GAS LPG






Disusun dan dipresentasikan
Oleh
               Nama     : 1. Edo Melza
                           2. Muslim
                           3. Randy widiyaksa
                           4. Septera 

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2012



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 RumusanMasalah
1.3Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bahan Bakar Gas LPG
2.2  Cara Pembuatan LPG

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA  





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Energi dari Matahari diubah menjadi energi kimia dengan fotosintesa. Namun, sebagaimana kita ketahui, bila kita membakar tanaman atau kayu kering, menghasilkan energi dalam bentuk panas dan cahaya, kita melepaskan energi matahari yang sesungguhnya tersimpan dalam tanaman atau kayu melalui fotosintesa. Kita tahu bahwa hampir kebanyakan di dunia pada saat ini kayu bukan merupakan sumber utama bahan bakar. Kita umumnya menggunakan gas alam atau minyak bakar di rumah kita, dan kita menggunakan terutama minyak bakar dan batubara untuk memanaskan air menghasilkan steam untuk menggerakan turbin untuk sistim pembangkitan tenaga yang sangat besar. Bahan bakar tersebut – batubara, minyak bakar, dan gas alam –sering disebut sebagai bahan bakar fosil.
            Berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas) yang tersedia tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan, penyimpanan, handling, polusi dan peletakan boiler, tungku dan peralatan pembakaran lainnya.
            Pengetahuan mengenai sifat bahan bakar membantu dalam memilih bahan bakar yang benaruntuk keperluan yang benar dan untuk penggunaan bahan bakar yang efisien. Ujilaboratorium biasanya digunakan untuk mengkaji sifat dan kualitas bahan bakar. LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
            Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.

1.2    Rumusan Masalah
        1.  Apakah pengertian bahan Bakar Gas LPG ?
        2.  Bagai manakah Proses pembuatan bahan Bakar Gas LPG ?

1.3  Tujuan
Melalui makalah yang kami buat ini kami berharap agar dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan lain dari penulisan makalah ini adalah :
        1.  Untuk mengetahui Pengertian bahan Bakar gas LPG.
        2.  Untuk Mengetahui Proses pembuatan bahan Bakar Gas LPG.
                         
1.4  Manfaat
Melalui makalah yang kami buat ini, pembaca akan mendapatkan manfaat-manfaat sebagai berikut :. 
        1. Mengetahui pengertian Bahan Bakar Gas LPG.
        2. Mengetahui Proses pembuatan bahan Bakar Gas LPG.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian LPG
            LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana(C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
            Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperature.
            Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan 
tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan 
Pertamina adalah elpiji campuran.
      
      2.2   Cara Pembuatan LPG
      Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
      Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
      Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi spesifikasi atau persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI untuk masing-masing produk tersebut.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjujR-rrNJOXZYv5UIFEZcbHN4PXp7-2KhevkRoMogucEtcVd_3CC23XisflWFre_oTOIzTFOEzqzR4AhdTkc-0Vdv8acSrYa8WpoyV-1dDEdtOGizsSF-x43I9irzUMueZH6scucctazQ/s320/c-reservoir1.jpg


            Minyak bumi atau minyak mentah diambil dari dalam bumi kemudian dikirim ke tempat produksi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB39a1qvB02FI8Si5jlpQrxGnqRpFDeM726wCI8039PoUpPkOLj8zpJztjuE7klOvT5TYOfXeO9kJA-F8bXmHlgTQsy57jnSdvjxAlbQm8XZocpu_8FdSLFIRUHtnImLYrWFdQq01yChM/s320/kolom-fraksinasi.jpg
            Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Dimana gas merupakan hidrokarbon ringan berada di atas atau Pemisahan gas dari minyak (Associated gas)  dan masuk kedalam kedalam tangki pengolahan gas.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-4M9E2dvCdCviiroq4Hntm3GEGFmoUo4wVYEwRaMuT3GvThjod98acoQh3w_up45bz5iPjb6RSlVNP1Qp7mjn2bbOUSyV7jhfMm7xJzHZ5YWp197xSV_ij3I3eQQAURwx79qL6SGSfkc/s320/m-lpg.jpg

Pada prinsipnya pengolahan LPG dilakukan dengan tahapan :
·         Pemisahan Impurites seperti COdan H2S (gas beracun, berbau dan korosif)
·         Pengeringan gas dari air (yang terkandung di dalamnya)
·         dan refrigerasi (pendinginan) untuk mendapatkan gas cair yang disebut LPG.




BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
            LPG adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana(C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).

3.2Saran
a. Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, pengetahuan yang dimiliki oleh penulis maupun para mahasiswa dapat bertambah luas tentang Proses Pembuatan Bahan Bakar Gas LPG. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mempelajari dan memahami matakuliah KIMIA.
b. Sebaiknya para mahasiswa yang mengambil mata kuliah KIMIA lebih memperdalam pengetahuannya, karena dasar yang kokoh sangat penting untuk hasil yang maksimal di mata kuliah ini kedepannya nanti.


 

DAFTAR PUSTAKA

Department of Coal, Government of India. Coal Combustion – Improved techniques for efficiency. 1985

Department of Coal, Government of India. Fluidised Bed Coal Fired Boilers. 1985

Petroleum Conservation Research Association. www.pcra.org

Shaha, A.K. Combustion Engineering and Fuel Technology. Oxford & IBH Publishing Company

Thermax India Ltd. Technical Memento