PROSES PEMBUATAN
BAHANBAKAR GAS LPG
Disusun dan dipresentasikan
Oleh
Nama : 1. Edo Melza
2. Muslim
3. Randy widiyaksa
4. Septera
PROGRAM
STUDI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK
NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN
AKADEMIK 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2
RumusanMasalah
1.3Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Bahan Bakar Gas LPG
2.2 Cara Pembuatan LPG
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi
dari Matahari diubah menjadi energi kimia dengan fotosintesa. Namun,
sebagaimana kita ketahui, bila kita membakar tanaman atau kayu kering,
menghasilkan energi dalam bentuk panas dan cahaya, kita melepaskan energi
matahari yang sesungguhnya tersimpan dalam tanaman atau kayu melalui
fotosintesa. Kita tahu bahwa hampir kebanyakan di dunia pada saat ini kayu
bukan merupakan sumber utama bahan bakar. Kita umumnya menggunakan gas alam
atau minyak bakar di rumah kita, dan kita menggunakan terutama minyak bakar dan
batubara untuk memanaskan air menghasilkan steam untuk menggerakan
turbin untuk sistim pembangkitan tenaga yang sangat besar. Bahan bakar tersebut
– batubara, minyak bakar, dan gas alam –sering disebut sebagai bahan bakar
fosil.
Berbagai
jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas) yang tersedia
tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan, penyimpanan, handling,
polusi dan peletakan boiler, tungku dan peralatan pembakaran lainnya.
Pengetahuan mengenai sifat bahan bakar membantu dalam
memilih bahan bakar yang benaruntuk keperluan yang benar dan untuk penggunaan
bahan bakar yang efisien. Ujilaboratorium biasanya digunakan untuk mengkaji
sifat dan kualitas bahan bakar. LPG dikenalkan oleh Pertamina dengan merk
Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi
cair. Komponennya didominasi propana (C3H8)
dan butana (C4H10). Elpiji
juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume
elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat
yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam
bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya,
tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya.
Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi
tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah pengertian bahan Bakar Gas LPG ?
2. Bagai manakah Proses pembuatan bahan Bakar Gas
LPG ?
1.3 Tujuan
Melalui makalah yang kami buat ini
kami berharap agar dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan
lain dari penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui Pengertian bahan Bakar gas LPG.
2.
Untuk Mengetahui Proses pembuatan bahan Bakar Gas LPG.
1.4 Manfaat
Melalui makalah yang kami buat ini,
pembaca akan mendapatkan manfaat-manfaat sebagai berikut :.
1. Mengetahui pengertian Bahan Bakar Gas LPG.
2. Mengetahui Proses pembuatan bahan
Bakar Gas LPG.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian LPG
LPG adalah campuran dari
berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. LPG dikenalkan oleh
Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya,
gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana(C3H8)
dan butana (C4H10).
Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6)
dan pentana (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperature.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperature.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji campuran.
2.2 Cara Pembuatan LPG
Minyak bumi
atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom pemisah)
terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu ± 350°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian
masuk kedalam kolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Karena
perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka komponen-komponen
tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana hidrokarbon ringan akan berada
dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada
tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya
masing-masing.
Pada setiap
tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian dipompakan keluar kolom,
didinginkan dalam bak pendingin, lalu ditampung dalam tanki produknya
masing-masing. Produk ini belum bisa langsung dipakai, karena masih harus
ditambahkan aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi spesifikasi atau
persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI untuk
masing-masing produk tersebut.
Minyak bumi
atau minyak mentah diambil dari dalam bumi kemudian dikirim ke tempat produksi.
Minyak mentah
yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi. Dimana
gas merupakan hidrokarbon ringan berada di atas atau Pemisahan gas dari minyak
(Associated gas) dan masuk kedalam kedalam tangki pengolahan gas.
Pada prinsipnya pengolahan LPG
dilakukan dengan tahapan :
· Pemisahan
Impurites seperti CO2 dan H2S (gas beracun, berbau
dan korosif)
· Pengeringan
gas dari air (yang terkandung di dalamnya)
· dan
refrigerasi (pendinginan) untuk mendapatkan gas cair yang disebut LPG.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
LPG adalah campuran dari
berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. LPG dikenalkan oleh
Pertamina dengan merk Elpiji. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya,
gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana(C3H8)
dan butana (C4H10).
Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6)
dan pentana (C5H12).
3.2Saran
a. Diharapkan dengan pembuatan makalah ini, pengetahuan yang dimiliki
oleh penulis maupun para mahasiswa dapat bertambah luas tentang Proses
Pembuatan Bahan Bakar Gas LPG. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
acuan untuk mempelajari dan memahami matakuliah KIMIA.
b. Sebaiknya para mahasiswa yang mengambil mata kuliah KIMIA lebih
memperdalam pengetahuannya, karena dasar yang kokoh sangat penting untuk hasil
yang maksimal di mata kuliah ini kedepannya nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Department of
Coal, Government of India. Coal Combustion – Improved techniques for
efficiency. 1985
Department of
Coal, Government of India. Fluidised Bed Coal Fired Boilers. 1985
Petroleum
Conservation Research Association. www.pcra.org
Shaha, A.K. Combustion
Engineering and Fuel Technology. Oxford & IBH Publishing Company
Thermax India Ltd. Technical
Memento
Kalau cara musnahkan tabung lpg palsu/ilegal gimana bro?
BalasHapusmemberikan ilmu yg
BalasHapusMamput LPG
BalasHapus